Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi terselenggaranya Indonesia Digital Meetup 2022. Menurutnya, UMKM saat ini perlu memanfaatkan teknologi merespons perkembangan digitalisasi di seluruh dunia.
Menurutnya, ke depan, teknologi akan terus berevolusi lebih canggih. Untuk itu, penyelenggaraan IDM 2022 bermanfaat bagi peserta bukan hanya mendapat informasi tapi juga dapat mengasah potensi diri, hingga membuka peluang untuk maju bersama.
“Saat pandemi semua didorong untuk masuk ke sistem digital, UMKM harus juga memanfaatkan teknologi. Proyeksi ekonomi digital Rp4.800 triliun. Indonesia didominasi milenial yang mencapai 54 persen total penduduk Indonesia,” kata dia dalam sambutannya secara virtual, di Indonesia Digital Meetup, Gedung Smesco, Kamis (1/9/2022).
“Transformasi dalam BUMN pun terus kita fokuskan pada SDM muda dan produktif, agar lebih lincah dan tangkas dalam memanfaatkan digitalisasi,” tambahnya.
Pada konteks ini, Kementerian BUMN diakui mengedepankan tiga inisiatif dan strategis dalam tranformasi digital. Pertama pembangunan infrastruktur digital di seluruh Indonesia. Kedua pengembangan pertumbuhan masyarakat digital, dan ketiga, akselerasi pertumbuhan digital.
“Salah satu konkretnya, kami berupaya memenuhi kebutuhan BUMN dalam platform PaDi (Pasar Digital) yang hingga Juni 2022 total terdapat 12.960 pelaku UMKM, dengan nilai transaksi mencapai Rp 18 triliun. Himbara juga turut berperan dalam alokasi pembiayaan KUR senilai Rp338,6 triliun untuk UMKM,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata berterima kasih atas dukung semua pihak. Terutama dukungan nyata bagi UMKM untuk bisa lebih kuat mengenai pemahaman digitalisasi, marketing, dan lainnya.
“Adanya event ini, kita bisa memperlihatkan bagi semua agar upaya digitalisasi ini tepat guna. Semoga dengan banyaknya acara semacam ini, kita bisa bersama scale-up UMKM Tanah Air,” katanya.
Digitalisasi UMKM
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meresmikan Indonesia Digital Meet Up 2022. Ia memandang ini bisa menjadi ajang percepatan digitalisasi UMKM.
Dalam acara ini, ada pameran dari sejumlah platform pendukung digitalisasi. Sehingga, UMKM bisa menjalin kerja sama kedepannya guna mengoptimalkan peluang pemasaran produknya.
“Saya kira IDM ini memang sangat bagus dirancang untuk mempertemukan seluruh ekosistem untuk mendukung percepatan digitalisasi UMKM kita,” kata dia, di Smesco Indonesia, Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Ia melihat dengan adanya internet marketer, reseller, dan para pelaku pemasaran online lainnya, ini bisa membantu pemasaran dari produk UMKM. Sehingga bisa naik kelas kedepannya.
“Saya kira dengan event ini kita harapkan akan terjadi percepatan UMKM kita go digital. Target kita 30 juta UMKM go online,” ujar dia.
Pada kondisi transformasi digital saat ini, sarana dagang secara daring bukan hanya e-commerce. Namun, ada pemasaran melaui media sosial hingga perkembangan belanja dalam kategori game.
“Nah kita ingin produknya bisa dilengkapi oleh UMKM,” tegasnya.
Perlu Strategi
Lebih lanjut, ia menerangkan dengan adanya beragam jenis penjualan, ternyata membutuhkan strateginya sendiri. Maka, kolaborasi antara UMKM sebagai produsen dan pemasar online perlu dilakukan.
“Ini perlu strategi sendiri, UMKM mungkin tak cukuo SDM (sumber daya manusia), mereka bisa dengan produksi saja, untuk bantu menualnya, kita butuh jagoan-jagoan reseller, internet marketer,” paparnya.
Melalui kolaborasi, ia berharap kedepannya bisa memperbanyak produk lokal yang dikonsumsi masyarakat. Menyangkut, menurut datanya, saat ini ada sekitar 50 persen yang pasarkan adalah produk impor.
“Padahal produk lokal kita masih bagus, hingga sekecil apapun produk UMKM bisa dipasarkan online, namun butuh bantuan,” kata dia.
Sumber : liputan6.com