Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong adanya potongan bunga hingga 0 persen untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Indonesia (BI) bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dengan adanya alokasi bunga 0 persen akan membuat cost structure bagi UMKM turun dari 24 persen hingga 7 sampai 8 persen. Selain itu, Erick juga telah berbicara dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar aturan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank Rakyat Indonesia (BRI) senilai Rp40 triliun dari hasil rights issue dapat didorong.
Erick menyebut Kementerian BUMN tengah mendorong komunikasi dengan OJK apakah usulan tersebut dapat diterima. Adapun terkait dengan aturan BMPK didorong oleh Erick agar tidak disalahgunakan oleh korporasi besar untuk melakukan pinjaman.
Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan bunga pinjaman nol persen bagi pelaku usaha mikro di Indonesia.
“Upaya untuk penurunan bunga pinjaman bagi pelaku usaha ultra mikro, kita mengusulkan tentu ekstrem yakni bunga nol persen,” ujar Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR dikutip dari Antara, Senin (13/2/2023).
Menurut Erick, usulan terkait bunga pinjaman nol persen sudah disampaikan kepada Gubernur Bank Indonesia (BI).
“Ini juga sudah mendapatkan dukungan langsung daripada pemerintah, khususnya bapak Presiden Joko Widodo karena sudah ada rapat terbatasnya,” lanjutnya.
Tinggal bagaimana BUMN, lanjut Erick, bisa mendorong bunga nol persen tersebut bisa menjadi kenyataan.
“Jangan sampai kesannya bahwa pelaku usaha besar mendapatkan bunga pinjaman jauh lebih murah daripada pelaku usaha ultra mikro. Ini yang kita coba seimbangkan,” katanya.
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan bahwa BUMN memastikan usaha pelaku UMKM dan ultra mikro mendapatkan pembiayaan yang sesuai dilengkapi dengan pendampingan yang tidak kalah penting.
Dia juga mengungkapkan bahwa Holding Ultra Mikro telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Pemerintahan Presiden Jokowi fokus bagaimana pembedahan ekonomi kerakyatan ini dapat menjadi platform yang tepat.
Erick Thohir mengaku bahagia mendengarkan cerita para nasabah ultra mikro yang hadir di sini, bagaimana BRI, Pegadaian dan ul bisa mendongkrak kehidupan mereka.
Holding BUMN Ultra Mikro yang lahir sejak September 2021 semakin membuktikan kehadiran negara secara langsung untuk mengangkat ekonomi kerakyatan. Di mana perusahaan besar atau korporasi harus bersinergi dengan pelaku usaha yang paling kecil sekalipun.
Holding Ultra Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk, bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Madani (PNM) terbentuk. Ketiga entitas ini, berhasil mendorong ekonomi Indonesia dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mempercepat inklusi keuangan.
“Ini juga sudah mendapatkan dukungan langsung daripada pemerintah, khususnya bapak Presiden Joko Widodo karena sudah ada rapat terbatasnya,” lanjutnya.
Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program PNM Mekaar. Menurutnya, program ini jadi bukti pemerintah memberikan perhatian kepada sektor usaha mikro dan kecil.
Dia mengaku telah berbincang dengan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengenai perkembangan program tersebut. Dari sana, Jokowi mengantongi data nasabah yang telah dibantu oleh program PNM Mekaar.
“Saya minggu yang lalu berbicara dengan Dirut PNM Mekaar, yang pinjamannya (berkisar antara) Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp 3 juta, Rp 5 juta, yang waktu kita mulai di 2016 itu nasabahnya mungkin baru 500 ribu (orang), hari ini sudah mencapai 13,5 juta orang,” ungkap Jokowi dalam Penyerahan KUR dan Pembiayaan Dana Bergulir, di Istana Negara, Senin (19/12/2022).
“Jadi jangan sampai ada pendapat yang mengatakan pemerintah tidak perhatiaan kepada mikro yang kecil-kecil, keliru besar sekali,” tegasnya.
Melihat perkembangan nasabah dalam 6 tahun itu, Jokowi menargetkan PNM Mekaar mampu menggaet 20 juta nasabah di 2024 mendatang. Dia juga menyoroti mayoritas nasabah yang menerima bantuan adalah ibu-ibu.
“Siapa mereka? saya dalami siapa yang dipinjami, oleh PNM Mekaar, hampir 90 persen lebih itu ibu-ibu penerimanya, dipakai untuk apa? jualan gorengan, jualan mie, jualan di pasar. Usaha-usaha produktif semuanya. Ada yang (membuka) warung di kampung, di desanya, seperti inilah yang ingin kita gerakkan,” kata Jokowi mengisahkan.