Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung penuh proses vaksinasi melalui Indonesia Vaccine atau IndoVac. Hal ini disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menerima suntikan dosis kedua booster di teras Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (Jabar), pada Kamis (24/11/2022) pagi.
“Alhamdulillah, pagi ini kami bisa memberikan vaksin booster untuk bapak dan ibu lansia di Bogor menggunakan vaksin buatan Indonesia, IndoVac,” ujar Mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Pria kelahiran Jakarta tersebut menambahkan kehadiran IndoVac yang diluncurkan pada Oktober lalu merupakan sebuah terobosan dan pengakuan bahwa Indonesia mampu memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri. Bagi Erick, IndoVac yang merupakan hasil kerja sama antara holding BUMN farmasi dengan dengan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat merupakan langkah konkret yang ditunjukkan BUMN dalam membantu pemerintah mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.
“Tak hanya menjaga ketahanan sektor kesehatan, IndoVac juga ingin memperkuat kemandirian sektor kesehatan nasional. Dengan vaksin sendiri, tentu kita dapat menekan ketergantungan impor vaksin, bahkan kalau bisa menyetopnya karena sudah mampu produksi sendiri,” ucapnya.
Erick juga mengaku terus meningkatkan penguatan ekosistem sektor kesehatan di BUMN. Erick mendorong sinergisitas maupun konsolidasi holding farmasi dan holding rumah sakit agar menjadi sebuah ekosistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Konsolidasi ekosistem kesehatan nasional, termasuk untuk sektor riset dan pengembangan (RnD) harus terus dilakukan. Kita tidak tahu ke depan tantangan sektor kesehatan seperti pandemi terjadi lagi, untuk itu kita harus bersiap sedini mungkin,” sambung Erick.
Dia menyampaikan Presiden Jokowi juga turut melaksanakan vaksin booster kedua. Hal ini, menurut Erick, menjadi bukti nyata bahwa vaksin karya anak bangsa memiliki kualitas yang baik, aman, dan halal.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap untuk menekan impor vaksin, Indonesia kini memproduksi vaksin COVID-19 sendiri. Melalui Bio Farma, Erick targetkan produksi vaksin IndoVac untuk kebutuhan dalam negeri mencapai 15 juta dosis.
“Target produksi kebutuhan pemerintah hari ini disiapkan 5 sampai 15 juta. Tetapi Bio Farma kapasitas produksinya adalah 2 miliar dosis. Bahkan kita kan menambah kapasitas baru mendorong kebutuhan vaksin lainnya,” kata Erick kepada awak media usai acara Ideafest, Kamis (24/11/2022).
Menekan impor vaksin ini bertujuan agar Indonesia tidak terus terjebak menjadi konsumen impor vaksin. Apa lagi, menurut Erick impor vaksin mengeluarkan biaya yang tidak murah.
“Kita tidak mungkin terjebak namanya impor vaksin terus, biaya dikeluarkan sudah cukup mahal, kita tahu pandemi ini kan belum berakhir kita bisa lihat masuk RS itu 50% belum divaksin dan 60% meninggal. Artinya apa? Penting sekali booster apa lagi untuk badan kita sendiri, aman, dan halal,” ujar Erick,
“Dan kita harus mendorong namanya apa, pandemi-pandemi lain bisa terjadi. Kemandirian kemandirian vaksin kita terus tingkatkan. Kita sudah berhasil vaksin polio vaksin flu, sekarang COVID-19 kita membuat terobosan kerja sama yang juga dengan pemerintah Inggris membuat hemofilia,” lanjutnya.
Pentingnya booster vaksin COVID-19, juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan Erick mengungkap Jokowi masih terus membahas mengenai booster hingga penggunaan masker.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan vaksin booster kedua COVID-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (24/11/2022). Jokowi divaksin booster menggunakan jenis vaksin IndoVac
“Pada pagi hari ini saya tadi baru saja di vaksin booster, vaksin penguat, dan ini saya ajak seluruh masyarakat utamanya tenaga kesehatan, utamanya lansia, dan juga orang-orang yang interaksinya tinggi antarmasyarakat,” ujar Jokowi, dikutip dari detikhealth, Kamis (24/11/2022).(Irw13)
Dari berbagai sumber