Ilustari Petani (Dok. Twitter Pribadi Presien Joko Widodo)

Petani, “Penyangga Tatanan Negara Indonesia” akronim yang melekat dan selalu dipandang spesial sebagai penjaga ketahanan pangan negeri.

Hari Tani Nasional merupakan sejarah perjuangan golongan petani hingga pembebasan mereka dari kesengsaraan. Berdasarkan sejarah tersebut, ditetapkanlah Hari Tani pada tanggal 24 September dalam UU Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960.

Kita harus sadar bahwa pertanian adalah pondasi utama dalam mendorong pembangunan Indonesia. Melihat pentingnya perjuangan seorang petani dalam memajukan negara ini, maka merekalah pahlawan bagi negeri ini. Profesi petani patut kita hormati dan hargai, dengan rasa yang menjunjung tinggi sebagai bentuk pengabdian diri.

Momentum inilah ajang untuk merefleksi diri sembari bersama-sama mengucapkan terima kasih kepada petani. Tanpa mereka, kita pun tak akan bisa makan nasi. Semoga pemerintah dapat membuka mata dan membuka hati, untuk bisa melihat nasib mereka saat ini, agar petani dapat lebih dimengerti. Petani adalah pahlawan bagi kami. Makmurkanlah petani agar hidup kita menjadi berarti.

Mengutip pidato Bung Karno “hidup matinya sebuah negara, ada di tangan sektor pertanian negeri tersebut “.

Keberadaan petani menjadi penting bagi negara agraris untuk turut serta berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tak hanya sebagai negara maritim, Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris karena Sebagian besar penduduk Indonesia memiliki mata pencaharan sebagai petani atau bercocok tanam.

Sesuai Undang-undang dasar 1945 Pasal 33 Ayat (3) menegaskan “Bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat “.

Seharusnya para petani sudah dapat merasakan kemakmuran, kebahagiaan, dan keadilan. Petani adalah profesi yang mulia, kita harus menghormatinya, karena berkat merekalah kita bisa makan. Tak perlu banyak peraturan dan perundang-undangan. Hanya kesejahteraan yang mereka butuhkan.

Sudah bukan lagi masanya kita fokus pada peningkatan produksi hasil pertanian, melainkan regenerasi dan pengolahan hasil tani yang diutamakan. Tentu saja hal ini bukan semata tanggung jawab pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Namun butuh kolaborasi seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi dalam upaya memajukan sektor pertanian, serta mengatasi semua persoalan.

Kerja keras menjadikan Negara Indonesia menjadi Swasembada beras (upaya mencukupi kebutuhan sendiri) ditempuh oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo guna mencapai ketahanan pangan dalam rangka menghadapi situasi krisis global dunia.

Sektor pertanian Indonesia telah berkontribusi besar bagi perekonomian. Pemerintah mendukung dengan membangun infrastruktur pertanian, pendampingan teknologi, akses permodalan, dan lain-lain. Semua ikhtiar ini demi mendorong produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Selamat Hari Tani Nasional (24 September 2022).

(Irw 13)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here