REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir langsung bergerak cepat mempersiapkan pelaksanaan peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU). Berdasarkan Surat Keputusan PBNU bernomor 66/A.11.04/06/2022 tentang pengangkatan dan pengesahan Panitia Peringatan Satu Abad NU, Erick mendapat amanah menjadi Ketua Pengarah (SC) dalam harlah NU tersebut.
Menurut Erick, tema “Merawat Jagat, Membangun Peradaban” diambil sebagai langkah besar NU dalam menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan yang dimaksud antara lain menjaga tradisi keagamaan yang mengayomi semua di tengah ekstremisme ideologi, memperkuat umat agar mampu secara optimal berkontribusi terhadap dunia yang lebih adil dan berkeadaban, terlibat aktif dalam kepemimpinan dunia yang berkeadaban, adaptasi terhadap pesatnya pertumbuhan ilmu dan teknologi yang mengedepankan kepentingan kemanusiaan, serta keterlibatan dalam menghadapi krisis iklim yang mengglobal.
“Akan ada sembilan program utama dalam rangkaian peringatan satu abad NU yang dimulai Juni nanti dan puncaknya, resepsi satu abad NU di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Februari 2023,” ujar Erick di Jakarta, Jumat (17/7/2022).
Kesembilan program dalam harlah NU meliputi NU Tech, Pembentukan NU Women, Festival Tradisi Islam Nusantara, Anugerah Tokoh Nahdlah, Pekan Olahraga NU, Religion of Twenty/(R-20), Launching Gerakan Kemandirian NU, Muktamar Fiqih Peradaban, dan Resepsi Satu Abad NU. Erick menyampaikan peringatan satu abad NU merupakan momen yang sangat bersejarah mengingat perjuangan NU dalam menjaga dan mengawal republik ini. Ia menyebut NU ingin mendorong keberpihakan terhadap isu-isu terkini yang terkandung dalam program utama tersebut.
Dalam acara akbar tersebut, NU juga akan berkolaborasi dengan BUMN dan swasta. Erick menjelaskan panitia BUMN membentuk skema dukungan kegiatan Satu Abad Nahdlatul Ulama menggunakan rekening bersama dengan tetap mempertimbangkan asas transparasi dan Good Corporate Governance.
“Terbuka juga untuk masyarakat yang ingin berpartisipasi baik melalui sektor privat atau perseorangan dalam rangka menjadi bagian sejarah event besar Satu Abad NU,” ucap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.
Dalam NU Tech, Telkom dan Telkomsel akan menggelar lokakarya untuk kyai dan santri NU guna mendorong potensi digital dan menghasilkan inovasi untuk kemaslahatan umat. Sementara launching Gerakan Kemandirian NU akan menghadirkan inovasi ekonomi keumatan dan environmental sustainability melalui program NU Mart, Santripreneur yang terdiri atas Pesantren Based Vocational Education dan Wirausaha Muda Santri, serta Digitalisasi Lazisnu.
Erick menyampaikan harlah NU juga akan menggelar Religion of Twenty (R-20) yang merupakan forum dialog para pemimpin agama-agama dunia, terutama negara-negara anggota G20 yang rencananya dihelat di Jakarta atau Bali pada Oktober 2022. “Nantinya akan ada panel diskusi untuk menyelesaikan berbagai kemelut yang melanda dunia. NU bisa berperan secara bermakna untuk mengatasi masalah kemanusiaan dan peradaban global. Kerja sama dengan organisasi keagamaan internasional,” kata Erick.
Dengan dukungan solid dari para kyai dan santri, Erick yakin pagelaran satu abad NU akan berlangsung sukses dan memberikan dukungan besar dalam pemulihan ekonomi Indonesia.