Presiden Joko Widodo mengatakan, perombakan (reshuffle) kabinet masih memungkinkan untuk dilakukan kembali.
Menurut Presiden, hal itu merujuk pada kondisi perubahan dunia yang serba mendadak akhir-akhir ini.
Dengan demikian, Presiden menekankan diperlukan kebijakan yang cepat dan tepat dari para menteri.
“Masih (memungkinkan reshuffle). Sekarang ini setiap hari bisa terjadi perubahan mendadak situasi dunia. Kita juga membutuhkan kecepatan waktu, ketepatan membuat policy, sehingga kemungkinan reshuffle,” ujar Jokowi dalam sesi wawancara khusus bersama Harian Kompas di Istana Merdeka pada 14 Agustus 2022, sebagaimana dilansir Kompas.id, Kamis (18/8/2022).
Jokowi menegaskan, apabila ke depannya diperlukan reshuffle untuk kepentingan lebih baik maka akan dilakukan.
“Kalau diperlukan untuk kepentingan lebih baik, ya dilakukan. Meskipun tinggal sehari, kalau diperlukan, ya dilakukan,” tambahnya.
Pernyataan soal masih terbukanya peluang reshuffle kabinet juga disampaikan Jokowi pada pertengahan Juli lalu.
Saat itu, Jokowi meminta menteri-menterinya agar bekerja secara ekstra dalam menghadapi tantangan yang tak mudah, yakni ancaman resesi akibat krisis dan energi.
“Menteri tidak bisa bekerja biasa-biasa. Harus bekerja ekstra. Tidak bisa hanya bekerja secara makro, tetapi juga mikro bahkan supermikro, melihat detail satu per satu,” kata Jokowi, Rabu (13/7/2022).
Jokowi pun menyanggah saat ditanya apakah sudah tidak ada lagi perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
“Hmm, kata siapa!” ujar Jokowi sambil tersenyum saat bersantap siang dengan para pemimpin redaksi.
Adapun peringatan Jokowi agar menteri-menterinya fokus bekerja sudah berulang kali ia sampaikan dalam beberapa waktu terakhir. Terakhir,
Jokowi meminta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan fokus bekerja menurunkan harga minyak goreng curah sebagaimana target yang diberikannya.
Hal itu ia sampaikan untuk merespons sikap Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, yang meminta warga memilih anaknya saat kegiatan pembagian minyak goreng di Bandar Lampung baru-baru ini.
“Ya saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Mendag yang paling penting urus seperti yang saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng menjadi Rp 14.000 atau di bawah Rp 14.000,” ujar Jokowi usai memberikan bantuan sosial kepada pedagang dan warga di Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).
“Paling penting itu, tugas dari saya itu,” lanjutnya memberikan penekanan.
Kepala Negara pun menegaskan, perintah untuk fokus bekerja bukan hanya ditegaskan kepada Mendag Zulkifli Hasan, melainkan semua menteri di kabinet.
Jokowi memberikan penekanan bahwa menteri-menteri yang tugasnya berkaitan dengan pangan dan energi harus lebih berkonsentrasi dalam bekerja.
“Semuanya harus fokus bekerja utamanya yang berkaitan dengan energi sama pangan. Itu penting, jadi saya urus terus urusan BBM. Berkaitan dengan energi, batu bara, semuanya karena dunia terdisrupsi di energi dan pangan,” jelas Jokowi.
“Jadi konsentrasi dan jangan sampai kita terpeleset di dua bidang ini,” tambahnya.
Sumber : Kompas.com