Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna (SKP) yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 11 Oktober 2022. Foto: BPMI Setpres/Rusman

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, akan ada rencana perombakan kabinet atau reshuffle. Hal ini disampaikan Jokowi untuk menjawab pertanyaan awak media mengenai adanya kabar akan ada reshuffle setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dideklarasikan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Seperti diketahui, isu reshuffle setelah deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024 diembuskan oleh sejumlah relawan Jokowi. Sejumlah relawan mengusulkan agar para Menteri dari NasDem mengundurkan diri karena sudah dianggap membuat kegaduhan politik menambah situasi semakin memanas.

Langkah Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dinilai berpotensi membuat kadernya kena perombakan (reshuffle) dari jajaran Kabinet Indonesia Maju. Apa respons Presiden Joko Widodo (Jokowi)?

Jokowi mengatakan rencana reshuffle kabinet selalu ada. Namun, belum diputuskan soal pelaksanaannya.

“Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan,” kata Jokowi saat meninjau Stasiun Kereta Cepat Indonesia China di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).

Jokowi mengatakan hal tersebut saat wartawan bertanya soal apakah ada rencana reshuffle setelah NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai capres.

Relawan Usul Jokowi Reshuffle Kabinet

Sebelumnya, relawan Jokowi mengusulkan Presiden Jokowi me-reshuffle kabinet usai menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Usulan itu seiring langkah NasDem yang mengumumkan bakal mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024.

“Kalau (usulan) reshuffle lebih kepada konteks secara umum, artinya presiden kan punya sisa waktu yang pendek. Dengan dinamika dan gejolak politik yang sudah didahului oleh NasDem sangat wajar untuk langsung melakukan evaluasi supaya kan akan lebih terukur target-target sisa waktu pendek ini,” kata Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas saat dihubungi, Selasa (11/10).

Dia menilai keputusan NasDem itu lebih dini dari parpol lainnya koalisi di pemerintahan Jokowi. Dengan demikian, menurutnya, NasDem menyatakan sudah bersiap diri berkontestasi di 2024.

“Mana yang masih akan fokus bekerja di pemerintahan ini dan mana yang setengah-setengah dengan lebih cenderung melihat kontestasi 2024,” lanjutnya.

NasDem Tak Yakin Kader Di-reshuffle

Pakar politik Khoirul Umam memprediksi tiga menteri Partai NasDem berpotensi terkena reshuffle buntut pencapresan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Partai NasDem tak terlalu memikirkan penilaian soal reshuffle kabinet buntut mengusung Anies Baswedan di 2024.

“Saya kok tidak yakin Pak Jokowi akan sesempit itu dalam melihat dinamika politik yang terjadi. Bukankah siapapun sah untuk menyatakan diri bakal maju menjadi capres di 2024 nanti? Bukankah sah juga sebuah partai politik mencalonkan seseorang untuk menjadi capres di 2024 mendatang?” kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya kepada wartawan, Selasa (4/10).

Menurutnya, kepemimpinan Jokowi sudah memasuki periode dan Jokowi patuh kepada konstitusi. Konstitusi, kata dia, menyatakan masa jabatan presiden dan wakil presiden dua periode.

“Kecuali kami menyatakan tidak mendukung beliau lagi di periode berikutnya maka itu menjadi make sense jika ada reshuffle kabinet yang didasarkan pada keputusan kami. Tapi ini kan tidak. Kami tetap bersama dengan Pak Jokowi sampai akhir masa jabatan nanti. Adapun yang sekarang ini adalah untuk Pilpres 2024. Maka apa yang kami lakukan adalah sesuatu hal yang lumrah dan wajar saja sebagai kelompok politik,” ujarnya.

Sumber : detik.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here