Ketua DPW Barikade 98 Provinsi Jawa Barat meminta Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid At Thohir melaporkan pelaku dan penyebar hoax kepada pihak yang berwajib. Budi Hermansyah meminta Kepolisian mengusut tuntas agar persoalan ini tidak terulang dikemudian hari dan menimbulkan efek jera jangan hanya meminta maaf bermodalkan materai Rp 10.000 berakhir dengan damai.
Dalam pernyataannya, Budi Hermansyah mengatakan, sangat sangat tidak mungkin kalau Erick Thohir sampai hati memerintahkan pengurusnya agar menerapkan aturan yang eksklusif, menjadikan mesjidnya khusus bagi yang berjilbab, sehingga yang tidak berjilbab dilarang untuk melaksanakan ibadah di dalam mesjid tersebut, seperti yang sedang viral sekarang.
Termasuk tujuan pembangunan mesjid At Thohir, selain ingin beramal, lebih dari itu Erick ingin menjadikan mesjidnya sebagai tempat syi’ar lslam yang sejuk dan moderat, serta inklusif, terbuka bagi siapapun. Bahkan Pak Jokowi pun berkenan meresmikan mesjid At Thohir tersebut.
Komitmen Erick Thohir terhadap moderasi beragama dan kebangsaan, tidak perlu diragukan lagi. Hal itu terbukti ketika ia dipercaya menjabat sebagai menteri BUMN. Yang dilakukan Erick di awal awal menjabat adalah gebrakan deradikalisasi di lingkungan BUMN, bagaimana semua mesjid di lingkungan BUMN dilarang mengundang ustadz-ustadz yang berpahamkan radikal.
Sangat disayangkan dengan viralnya video tersebut, terlebih dalam tayangannya menyangkutkannya dengan Erick Thohir.
“Jadi ini harus dicermati lebih mendalam lagi, apakah ada motif lain dari viralnya video tersebut yang begitu masif,” ungkap Budi.
“Apalagi kalau dikaitkan dengan tahun politik yang sebentar lagi kita songsong, kami dari Barikade 98 Jabar, menduga jangan jangan ada kaitannya, sehingga viralnya video tersebut bisa jadi disengaja untuk membunuh karakter Erick Thohir yang kita kenal sebagai figure yang nasionalis, dibangun seolah-olah menjadi intoleran,” lanjut Budi.
“Untuk itu kami dari Barikade 98 Jawa Barat, agar isu ini tidak menjadi bola liar yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan tidak baik, kemi meminta dengan sangat agar pengurus DKM At Thohir melaporkan persoalan ini ke kepolisian, agar masalahnya menjadi terang benderang, dan tidak melebar kemana-mana,” pungkasnya.(wan)