Ketua DPN Barikade 98 Bidang Hankam Hengky Irawan

Sekolah Kopi Politik yang diselenggarakan dua hari pada tanggal 13-14 Agustus 2022 di Pakubuwono Jakarta, Ketua Dewan Pimpinan Nasional Bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam) Barikade 98 Bung Hengky Irawan menjadi pemateri membawakan Falsafah dan Gerakan Mahasiswa.

Dalam pemaparannya Bung Hengky Irawan menjelaskan kesadaran kolektif yang menggerakkan roda organisasi berporos pada akar falsafah eksistensinya.

Untuk itu bung Hengky memberikan penjelasan secara komprehensif.

“Falsafah gerakan merupakan representasi kesadaran historis yang mengisi semangat zaman pada konteksnya, secara verbal, abstraksi falsafah gerak tersebut dapat ditemukan pada setiap rumusan identitas, hakekat maupun tujuan kehadiran sebuah organisasi ” jelas Hengky.

Yang disadari sejak awal adalah bahwa rumusan-rumusan itu merupakan rancang bangun dari imajinasi kolektif.

“Inilah seruan spiritualitas setiap gerakan yang dalam term new social movement dikenal dengan theology of hope”, lanjut Bung Hengky.

Perjalanan sejarah gerakan disampaikan olehnya secara kronik dan kronologis sejak semangat  kebangkitan kaum terpelajar Nasional 1908, semangat Sapu lidi (ikatan persatuan pemuda Nusantara )dari Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi. Pertemuan inilah yang kemudian menghasilkan isi Sumpah Pemuda.

Masih dalam pemaparannya, Hengky Irawan mengatakan bahwa gerakan pemuda dan rakyat diawali dengan revolusi kemerdekaan RI,  kemudian terjadinya gerakan mahasiswa angkatan 66 yang secara post faktum terbukti menjadi tonggak sejarah kelam lahirnya Negara Orde Baru yang membajak dan membelokkan semangat revolusi Indonesia dalam mewujudkan cita cita nasional sesuai preambule UUD 1945. Hal itu menjadi interupsi kesadaran kolektif berbangsa dan bernegara dari semangat awalnya selama 32 tahun.

Ia juga mengatakan genealogis gerakan advokasi kasus-kasus rakyat dan forum studi kesadaran 80an, gerakan forum komunikasi (forkom ditingkat kampus di kota kota Indonesia) 90an bisa ditarik sejak 14 Desember 1993 aksi Front Aksi Mahasiswa Indonesia (FAMI) dengan isu “Seret Presiden (Soeharto) ke sidang Istimewa.” berakhir penangkapan 21 Mahasiswa.

Menutup pemaparannya, Hengky mengatakan bahwa kelanjutan dari proses diatas adalah advokasi dan pendampingan penyelesaian kasus kasus rakyat, dan puncaknya mei 1998 yang dikenal gerakan reformasi yang mengkoreksi semua sistem Negara Orde Baru secara mendasar 5 UU Politik, Dwi Fungsi ABRI, Profesionalisme ABRI dan POLRI, Kebebasan Berpendapat, Kebebasan Pers, Pembatasan kekuasaan Presiden menjadi 2 periode dan prinsip gerakan 98 yaitu 1. Independen jadi segala sesuatunya dibahas dan ditentukan sendiri oleh simpul-simpul kampus, 2. Non Partisan tidak berafiliasi dengan kelompok politik manapun khususnya partai politik yang ada pada saat itu 3. Aktif Non Violence (ANV) tidak akan pernah menggunakan cara-cara kekerasan ataupun memulai kekerasan dalam setiap aksi damai.(wan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here