Sekumpulan orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai Pendukung Cinta Republik (PCR) berkumpul untuk mendeklarasikan Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan Erick Thohir (ET) sebagai pasangan capres dan cawapres 2024. Deklarasi itu dilakukan di Jakarta Pusat pada Rabu (10/11).
“Kami yang tergabung dalam forum pendukung cinta republik hari ini mendeklarasikan Bapak Luhut dan Bapak Erick untuk menjadi capres dan cawapres 2024-2029,” kata Koordinator Nasional (Kornas) PCR, Fuadul Aufa saat deklarasi itu.
Ia mengatakan pihaknya belum berkomunikasi dengan Luhut dan Erick soal dukungan itu. Dukungan diklaim karena mereka menilai keberhasilan dua Menteri Jokowi itu.
Aufa juga menyebut pihaknya tidak mempermasalahkan jika kedua sosok itu bukan merupakan tokoh utama partai politik.
Berkaitan dengan kegiatan tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan pendapatnya bahwa deklarasi itu adalah bagian dari permainan politik.
“Makin terlihat bahwa memang ini adalah permainan politik dari pihak-pihak tertentu,” demikian kata Arya dilansir dari detikcom.
Menurutnya, deklarasi dukungan tersebut berkaitan dengan isu bisnis polymerase chain reaction (PCR) yang menyeret nama Erick Thohir. Arya menegaskan bahwa isu bisnis PCR yang menyeret Erick adalah fitnah.
“Dan kita makin yakin bahwa isu PCR adalah tendensius dan fitnah dari pihak-pihak tertentu,” jelas Arya.
Tentu saja akal-akalan politik seperti itu bukanlah hal yang elok untuk dilakukan. Bukannya mendukung, malah bisa menjatuhkan pribadi-pribadi yang sedang giat-giatnya membantu menyelesaikan tugas Pak Jokowi mengatasi Covid-19.