Indonesia segera memasuki puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang. Di masa itu, jumlah penduduk berusia produktif akan lebih banyak dibandingkan penduduk non produktif.
Per tahun 2020 saja, berdasarkan data BPS, jumlah penduduk usia produktif atau angkatan kerja sebanyak 140 juta jiwa dari total 270,20 juta jiwa penduduk indonesia. Apalagi pada tahun 2030, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat pesat.
Pemerintah tentu saja telah melakukan ragam upaya untuk menyiapkan bonus demografi untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, yaitu manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter.
Korelasi bonus demografi tentu tak lepas dari talent muda BUMN yang memiliki peranan strategis dalam menentukan arah peningkatan kinerja ekonomi nasional. Kerja dengan prinsip AKHLAK, serta semangat yang berasal dari hati merupakan salah satu kunci untuk membuat produktifitas tinggi selalu terjaga.
Narasi generasi muda yang dikenal dengan generasi milenial tentu memiliki potensi ide dan gagasan baru yang menyegarkan ini merupakan aset sumber daya manusia yang memiliki inovasi dan lompatan jauh bertransformasi menjelajahi tantangan masa depan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyampaikan saat ini mulai banyak generasi muda yang menjabat posisi penting di BUMN mulai dari BOD minus 1, hingga jajaran Direksi. Tentunya, posisi ini akan sangat menentukan arah perkembangan ekonomi nasional, terlebih BUMN menjadi tulang punggung di berbagai sektor ekonomi dengan aset dan profitabilitas yang kuat.
Oleh karena itu, Erick berharap generasi milienial BUMN dapat selalu menjaga nilai AKHLAK dan semangat kerja dengan hati agar produktifitas dapat selalu terjaga.
“Saya bekerja pakai hati. Dengan kita bekerja pakai hati, itu yang membuat kita bangun pagi tidur malam dan memberikan yang terbaik, dan kita ingin hasilnya baik. Karena kita pakai hati,” katanya dalam BUMN Young Leader Summit Vol.1, di Menara BNI Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Erick menganjurkan agar talent muda BUMN untuk tidak membatasi diri hanya dengan pengetahuan dan kemampuan yang itu-itu saja. Bagaimana pun, ekonomi terus berkembang dan membawa tren-tren baru.
“Kita tanpa batas kalau kita tidak membatasi diri. Kita diberikan kemampuan yang luar biasa. Tinggal kita mau atau tidak untuk terus selalu meningkatkan kemampuan dan skill,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir menyampaikan BUMN memiliki pekerjaan yang unik di mana harus menjaga keseimbangan antara value creator dan agent of change.
Artinya, BUMN harus menjaga pertumbuhan bisnis dengan mitigasi risiko tetapi di sisi lain harus tetap mendukung kesejahteraan masyarakat untuk mencapai long-term sustainability.
“Tentunya peran BUMN sangat kritikal dalam pertumbuhan ekonomi nasional di mana saat ini telah terjadi transformasi yang cukup masif dengan optimalisasi dan efisiensi bisnis untuk menjadikan ekonomi Indonesia lebih kuat,” katanya.
Lebih lanjut, Silvano memaparkan generasi milenial BUMN di bawah 42 tahun telah menduduki posisi direksi sebanyak 5%. Dengan pengembangan talent yang berkesinambungan serta pembukaan kesempatan yang luas kepada generasi muda, diharapkan ada sekitar 10% generasi milenial yang menduduki jajaran direksi.
“Tentunya ini akan menjadi kebanggaan kita. Terlebih, kita merupakan sebuah kesatuan perusahaan negara yang memiliki aset 2 kali lipat lebih besar dari Temasek. Pendapatan BUMN juga mencapai hampir Rp 2.000 triliun atau hampir setara dengan pendapatan dalam APBN,” pungkasnya.
Sumber : bisnis.com