Viralnya pernyataan seorang tokoh kebudayaan yang juga pendakwah dengan pengikut jamaah yang cukup besar yaitu Emha Ainun Najib atau yang biasa disapa akrab khalayak Cak Nun yang menyatakan bahwa pemerintahan saat ini dikuasai penuh oleh Firaun yang namanya Jokowi, Qorun yang namanya Anthoni Salim dan 10 naga serta Hamam yang namanaya Luhut Binsar. Ini mendapat respon dari berbagai lapisan masyarakat termasuk netizen yang menyerbu hingga viral menjadi trending topik di media sosial.
Lalu tak lama muncul video dengan judul pernyataan maaf dari Cak Nun, ternyata isinya sebuah cerita dia dimarahi keluarganya tentang pernyataannya lalu meminta maaf.
Pernyataan maaf yang di sampaikan tidak secara langsung tertuju kepada Presiden Jokowi meskipun Cak Nun jelas menyebut Firaun itu adalah Jokowi. Nampak sekali seorang Cak Nun yang kita tahu bahwa dia adalah seorang alim, berilmu, namun dalam hal ini seolah kita diberitahukan keaslian dirinya sebagai seorang yang sombong nan angkuh akan pemikirannya, dia sering mengajarkan bahwa kita harus gentle menjadi orang terutama berani mengakui kesalahan, nampaknya tidak terterap dalam diri seorang Cak Nun.
Dia merasa enggan langsung meminta maaf kepada Jokowi, pernyataan maafnya pun nampak sekali tidak tulus dan bahkan seolah sedang menampilkan gimik dengan sudah memohon ampun kepada Allah itu dirasa sudah cukup, walapun sebenarnya Cak Nun tahu bahwa ada dosa yang tidak bisa langsung diampuni Allah jika kita belum meminta maaf secara langsung kepada orang yang bersangkutan.
Tentu Cak Nun paham itu, atau sudah lupa pemahaman ilmunya karena sudah terkubur oleh keangkuhan dan kedengkian yang sedang mendekap puncak keilmuannya. Sepertinya mata hati seorang Cak Nun saat ini hanya mampu melihat kekurangan orang lain dan buta tuli atas karya kebaikan orang lain.
Ujug-ujug Cak Nun mengklarifikasi bahwa dia sedang kesambet, rasanya itu bukanlah pernyataan Gentle dari seorang yang berilmu dan paham agama Allah, pernyataan itu makin menonjolkan keangkuhan dirinya yang tidak berani jujur mengakui kesalahan dan meminta maaf secara langsung kepada individu individu yang sudah dia sebutkan.
Cak Nun sedang memutar otak untuk beralibi agar tidak di tinggalkan jamaahnya. Seolah Tuhan sedang memberitahukan kepada kita bahwa adalah seorang Munafik yang mana antara Ucapan ( ajaran yang disampaikannya) dan perbuatannya sebenarnya bertolak belakang. Munafik!
Cak Nun berani mengatakan pemerintahan Jokowi adalah mirip Firaun, tapi pernahkah dia berani mengatakan Soeharto mirip Firaun atau Jahiliyah?? Atau pernahkah kita mendengar seorang Cak Nun gencar menyerang Soeharto yang otoriter dan keluarga Cendana ?? Kalau begitu siapakah Cak Nun sebenarnya? Silakan menilai siapa dia dibalik jubah keintelektualannya.
Sekarang banyak sekali di negeri ini orang orang yang membaca Alqur’an tapi tidak berakhlakul Karimah, padahal mereka tahu lahirnya Nabi Muhammad SAW adalah untuk memperbaiki Akhlak manusia.
Penulis : Asbit Panatagara.
Aktivis dan Pengurus DPN Barikade 98.