Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan, PT Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan melakukan pengeboran (drilling) perdana sumur migas non konvensional (MNK) di Blok Rokan, Riau.

Tajak Sumur MNK merupakan sumber minyak dan gas bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya migas dengan permeabilitas yang rendah.

Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, pihaknya bakal melakukan monitoring selama dua bulan terkait progres drilling di lapangan tersebut.

Sementara itu, EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, pihaknya telah menjajaki nota kesepahaman dengan mitra internasional yang punya kapabilitas dalam mengembangkan sumur MNK.

Menurutnya, kerjasama ini sangat dibutuhkan lantaran pengembangan sumur MNK di WK Rokan butuh teknologi dan investasi.

“Oleh karena itu diperlukan tahapan eksplorasi, appraisal, termasuk pilot dan demonstrasi yang terintegrasi dan terencana dengan baik,” kata Edwil beberapa waktu lalu.

Tajak sumur MNK yang kedua dilakukan di Sumur Kelok pada 14 Februari 2024 sekitar pukul 18.00 WIB. Pekerjaan ini dilakukan lebih cepat dari target.

“Alhamdulillah, tajak sumur eksplorasi Kelok DET-1 yang merupakan sumur kedua eksplorasi MNK ini lebih awal 4 hari dari perkiraan karena faktor cuaca yang mendukung,” kata EVP Upstream Business PHR, Edwil Suzandi, lewat keterangan resminya pada Sabtu malam, 17 Februari 2024.

Edwil melanjutkan, kegiatan tajak sumur tersebut dilakukan dengan baik tanpa adanya insiden atau kecelakaan kerja. Dia menuturkan, tajak sumur eksplorasi MNK menggunakan alat pengeboran alias rig Pertamina Drilling jenis PDSI #42.3/N1500-E.

Rig ini juga berukuran besar dengan tenaga 1.500 horsepower (HP). Selain itu, akata dia, alat pengeboran ini memiliki teknologi terkini dengan rencana kedalaman tajak mencapai hingga 8.188 kaki.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, mengatakan operasi eksplorasi dan eksploitasi migas konvensional di wilayah kerja alias WK Rokan umumnya menggunakan rig 350, 550, dan 750 HP. 

“Dengan spesifikasi rig yang mumpuni dan teknologi yang mutakhir, kami optimis dapat menyukseskan program pengeboran sumur eksplorasi MNK kedua di WK Rokan ini,” ujar Avep. 

Dirinya melanjutkan, tajak sumur eksplorasi MNK kedua di WK Rokan ini diharapkan mampu mendorong kegiatan eksplorasi dan studi MNK yang lebih masif. Sebab, potensi sumber daya migasnya diperkirakan masih sangat besar. 

Sebelumnya, PHR telah melakukan pengeboran sumur pertama eksplorasi MNK. Yakni, sumur Gulamo DET-1 yang berlokasi di Rokan Hilir pada Juli 2023 lalu dengan rig jenis yang sama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here