Foto: Infografis/ LPG Vs Kompor Listrik, Lebih Murah yang Mana?/Aristya Rahadian

PT PLN (Persero) mendorong konversi Elpiji (LPG) 3 kilogram ke kompor induksi rumah tangga merupakan terobosan penghematan dari ketergantungan penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) yang selama ini impor.

Menyesuaikan arahan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), PLN mengakselerasi menjadi lebih baik upaya tersebut mengingat komponen tersebut bisa diproduksi sendiri di dalam negeri.

PT PLN (Persero) telah melaksanakan program peralihan kompor LPG 3 kilogram ke kompor induksi atau kompor listrik rumah tangga dapat menghemat anggaran pendapatan dan belanja (APBN) dan impor LPG 3 kg hingga triliunan.

Mengutip data RDP Komisi VII dengan PT PLN (Persero) konversi Elpiji ke kompor induksi dalam skala besar dapat memberikan penghematan APBN mencapai Rp 330 miliar per tahun untuk 300 ribu KPM, dan Rp 5,5 triliun per tahun untuk 5 juta KPM.

Bahkan PT PLN (Persero) sebelumya juga sudah melakukan piloting project, di Solo dan Bali pada 2×1000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Menurut PLN, tidak ada penolakan dari pelanggan.

Namun disisi lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pemerintah tidak langsung menerapkan program peralihan penggunaan kompor listrik dari Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram.

“Kompor listrik ini kan masih diskusi, apakah LPG akan langsung hilang, kan enggak. Kan DME itu di tahun 2028 terus gara-gara kita ketakutan LPG makin besar kita ambil keputusan diganti kompor kan enggak mungkin,” katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen DPR RI, Rabu (21/9/2022).

Eric menjelaskan asumsinya kompor listrik itu nantinya akan masuk terlebih dahulu pada masyarakat kelas menengah.

“Kompor listrik itu asumsinya akan masuk di apartemen di perumahan belum tentu yang di bawah,” kata Erick.

Erick mengatakan program ini merupakan salah upaya dari merapikan peta biru energi nasional. Seperti pengurangan impor BBM, peningkatan Biodiesel B40 termasuk program peralihan LPG 3 kilogram ini ke kompor listrik.

Dia juga menjelaskan persiapan pada Kementerian BUMN saat ini masih mempelajari jangan sampai kompor listrik tidak tepat sasaran.

Sumber : cnbcindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here