Presiden Jokowi mengatakan bahwa salah satu alasan FIFA coret Indonesia jadi tuan rumah, karena ingin melihat adanya perubahan sepak bola di Indonesia. Demikian hal itu disampaikan presiden saat menjumpai para pemain Timnas U-20 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Oleh karena itu, Presiden Jokowi sudah memerintahkan Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir untuk membuat blue print transformasi sepak bola Indonesia.
“Kemarin saya menerima surat dari Presiden FIFA Gianni Infantino dan saya sudah memerintahkan kepada Ketua Umum PSSI untuk menyiapkan blue print, menyiapkan peta jalan transformasi sepak bola indonesia untuk segera disampaikan kepada FIFA,” kata Presiden Jokowi.
Selain itu, presiden meminta Erick untuk berkomunikasi terus dengan FIFA baik dengan Presiden FIFA maupun dengan council agar Indonesia tidak diberikan sanksi oleh FIFA.
“Mungkin dalam bulan-bulan ini saya harapkan nanti Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir bisa terbang lagi ke Zurich untuk menyampaikan hal yang tadi saya sampaikan,” jelas Presiden Jokowi.
Sebelumnya Erick Thohir mengatakan bahwa dirinya akan berupaya agar Indonesia tidak terkena sanksi berat dari FIFA. Sanksi berat dari FIFA pernah dialami Indonesia pada 2015 yang mengakibatkan Indonesia menyendiri karena tidak boleh berlaga di kancah internasional yang ada di bawah naungan FIFA.
“Tentu itu yang terberat, di mana kita jadi menyendiri. Jadi melakukan pertandingan, pembinaan wasit, usia muda, tetapi tidak ada tentu ke depannya, ibaratnya kita cuma di Indonesia saja,” kata Erick.
“Itu tidak kita harapkan, apalagi mata pencarian di sepak bola tidak bisa hanya di lihat ini dan itu, turunannya banyak sekali. Sanksi ringan juga ada, seperti administrasi, pergantian, saya belum tahu, tapi yang penting jangan yang sangat berat,” harap Erick.