Sekretaris DPD Barikade 98 Jawa Barat Mulyadi

Sekretaris DPD Barikade 98 Jawa Barat, Mulyadi biasa di sapa Kimung kritisi penimbunan Sembako Bantuan Presiden yang dipendam oknum dari PT. JNE di Kampung Serap, Tirta Jaya, Sukma Jaya Depok. Jumat (29/07/2022) lalu. Secara lugas dan blak-blakan, penimbunan dalam jumlah besar tersebut dinilainya sarat dengan motif kesengajaan mensabotase hak masyarakat atas bantuan Presiden. Tidak hanya itu,  semua perbuatan Oknum PT JNE mungkin juga bermotif politis.

“Bisa saja, bahwa oknum-oknum di PT JNE, selama ini dengan oknum ACT (Aksi Cepat Tanggap) banyak melakukan kegiatan secara bersamaan pasti memiliki tujuan terselubung. Misalnya, menghindari pajak, dengan efek samping membangun popularitas,” kata Kimung, Minggu (31/7/2022).

Ia juga mendesak, pihak berwajib mendalami kasus ini dan memprosesnya karena sudah memenuhi unsur hukum

Kata dia, mungkin saja ada oknum PT JNE tersebut bersama-sama oknum ACT terlibat dalam pola kejahatan dalam pendanaan terorisme

“Kami mendukung pihak yang berwajib juga membongkar jaringan kelompok radikal dan intoleran, faham takfiri atau wahabi dibalik terduga oknum PT JNE. Atau, terduga memiliki hubungan dengan oknum di ACT. Kami mendesak, pihak kepolisian harus segera memprosesnya,” tukasnya.

Kimung melanjutkan, dari jejak digital kemungkinan ada hubungan khusus antara oknum-oknum di PT JNE dengan oknum di ACT dalam kegiatan yang dibangun untuk meningkatkan popularitas. Hal ini,  diduganya pasti terencana dengan baik, terstruktur, sistematis dan masif, dan disebutnya ‘by design’.

Hanya saja, sambungnya, yang jadi pertanyaan saya, apa motifnya menimbun Sembako Bantuan Presiden dalam jumlah besar ?

“Apalagi, ini dalam jumlah besar. Kalau pun PT JNE peduli kegiatan sosial kemanusiaan, sebagaimana yang dilakukannya bersama ACT, kenapa sembako presiden mesti di timbun dan di pendam dalam tanah ?  Bukankah harusnya disalurkan bagi yang berhak menerimanya,” ucapnya.

“Nah, motif ini yang harus ditelusuri pihak berwajib. Bukan hanya unsur pidananya saja, tapi juga harus ditelisik apakah ada motoif politik dibalik itu. Jangan – jangan masih banyak lagi ‘makam-makam sembako banpres’ yang disembunyikan.  Meski sampai saat ini, baru di Depok yang dibongkar oleh pihak berwajib dan dilakukan pihak oknum PT JNE Depok,” tandas Sekretaris Barikade 98 Jabar.

Sebagai informasi, sebelumnya saat dilakukan penggalian oleh Muhamad Rudi Samin dan anak buahnya menemukan Sembako Bantuan Presiden yang dipendam PT. JNE di Kampung Serap, Tirta Jaya, Sukma Jaya Depok, Jumat (29/07/2022).

Dengan menggunakan sebuah Belco sekitar pukul : 14.00 Wib sembako bantuan presiden yang diduga dilakukan PT. JNE Cabang Depok, di Kampung Serap, Tirta jaya, Sukmajaya, Depok ditemukan.

Rudi Samin ahli Waris Lahan Serap lokasi dipendamnya barang bantuan Presiden mengatakan, pukul 14.00 wib lewat dari kepolisian datang ke lokasi kampung Serab untuk melihat barang-barang tersebut. Dikatakannya, bantuan ini dipendam 1- 2 tahun, oleh PT. JNE di lapangan Kampung Serap kiriman dari pusat PT. JNE, pada saat itu diduga ada pemeriksaan dari KPK.

Diduga PT. JNE Pusat nampaknya ketakutan ketika hendak diperiksa KPK terkait dugaan Korupsi Bansos oleh Menteri Sosial Juliari Batubara pada saat itu. Informasi dugaan pemen daman berawal dari karyawan yang memendam yang berinisial RS yang diperintahkan oleh AZ koordinator dari PT JNE Kampung Serap.

Muhamad Rudi Samin berjanji akan melakukan langkah hukum terkait dengan kasus penimbunan Bansos Presiden di lahan miliknya di kampung serap.

Sumber : purwadaksinews.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here