Bukti kalau Erick Thohir memiliki kapasitas mumpuni

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil riset terbarunya. Kali ini jajak pendapat Indikator bertajuk ‘Trust Terhadap Institusi Politik, Isu-isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2024’.

Salah satu poinnya adalah simulasi capres-cawapres. Simulasi dilakukan pada dua pasangan yakni Ganjar Pranowo-Erick Thohir melawan Prabowo Subianto-Puan Mahari. Hasil simulasi tersebut menunjukkan pasangan Ganjar-Erick lebih unggul.

“Simulasi dua pasangan nama, Ganjar–Erick (41.8%) Vs Prabowo-Puan (39%),” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya secara virtual, Minggu (3/4), dikutip dari Kumparan.com.

Selanjutnya dalam simulasi nama-nama lain menunjukkan Anies–Erick (41.1 persen) Vs Prabowo–Puan (38.9 persen). Kemudian Ganjar–Puan (33.1 persen) Vs Prabowo–Erick (47.5 persen) dan Ganjar-Anies (44.1 persen) Vs Prabowo–Erick (39.7 persen).

Pada simulasi 7 nama capres, terjadi pergeseran posisi tokoh yang paling banyak dipilih sebagai calon presiden. Ganjar menjadi urutan pertama dengan elektabilitas 27,6 persen. Posisi Prabowo tergeser menjadi kedua dengan elektabilitas sebesar 27,4 persen, disusul Anies dengan posisi 22 persen.

“Kalau kita lihat simulasi 7 nama, Ganjar dan Prabowo itu imbang. Bahkan beda 0,2 persen sedikit, Ganjar di atas Pak Prabowo. Artinya ada beberapa nama yang kalau kita take out (dalam simulasi) itu lari ke Ganjar dan nama yang lain,” ungkap Burhanuddin.

Survei Indikator digelar 11-21 Februari 2022, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Survei mengambil sampel sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Toleransi kesalahan (margin of error/MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Sumber: kumparan.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here