Menteri BUMN Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan belum mendengar usulan menteri keuangan Sri Mulyani terkait pengendalian BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar.

“Saya belum dengar, belum diputuskan. Mungkin kita tunggu saja,” kata Erick saat mengunjungi yayasan ali maksum Krapyak, Kabupaten Bantul dalam rangka halaqah fikih peradaban, Kamis (11/8/2022).

Dia mengatakan anggaran subsidi BBM dan listrik sudah mencapai lebih dari Rp 500 triliun. Bahkan menurutnya Pertamax pun masih mendapatkan subsidi dari pemerintah karena memiliki selisih harga Rp 3.000 dari perusahaan lain.

“Berarti Pertamax pun yang seharusnya harga pasar masih disubsidi pemerintah. Pertanyaannya kembali, apakah sekarang subsidi yang diberikan pemerintah sudah tepat sasaran? Apakah kita harus menutup mata memberikan subsidi kepada yang mampu? Sedangkan rakyat yang mayoritas yang memerlukan subsidi lebih,” kata dia.

Dia menilai yang dimaksud Menteri Keuangan adalah untuk mencari solusi terkait subsidi tersebut.

“Ini mungkin yang sedang dicarikan jalan oleh pemerintah, Ibu Menkeu, Pak Menteri ESDM untuk keadilan itu ada jangan yang mampu terus disubsidi dan ini yang harus kita jawab bersama-sama,” kata dia.

Dikatakannya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami peningkatan seperti ekonomi 5,44 persen.

“Pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dibandingkan banyak negara. Artinya apa? Yang tadinya 5,01 jadi 5,44 persen, dan ini bagus,” kata dia.

Namun demikian, diakuinya pertumbuhan ekonomi juga seiring dengan kenaikan inflasi, dan dampaknya pangan serta energi.

“Bisa lihat negara Eropa, Amerika yang sekarang BBM-nya itu jauh sama yang ada di indonesia. Pangan juga seperti itu. Nah, karena itu bapak Presiden selalu mengingatkan ke para menteri untuk bisa turun ke bawah memastikan harga pangan harga BBM ini bisa terjangkau,” kata Erick.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati khawatir anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bakal terus bertambah alias membengkak.

Hal itu seiring dengan makin menipisnya kuota BBM subsidi akibat meningkatnya konsumsi masyarakat.

“Kalau di APBN yang 2022, kita sudah minta ke DPR untuk menaikkan subsidi yaitu Pertalite, Solar, elpiji, dan listrik. Jumlah tambahan subsidinya Rp 349,9 triliun. Sehingga total seluruh subsidinya Rp 502 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam peluncuran Dukungan Mobil Listrik Toyota untuk KTT G20 di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Sumber :  Kompas.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here