Ketua Umum PSSI Erick Thohir ditemani Walikota Solo Gibran Rakabuming saat meninjau Stadion Manahan Solo. (Foto: Dok. Twitter @gibran_tweet)

Perjalanan kisah Erick Thohir sukses melakukan transformasi tak lepas dari merangkul anak muda.

Erick menganggap anak muda sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan kepemimpinan, selain energik anak muda selalu membawa ide dan gagasan segar dan menawarkan harapan.

Mantan Bos Intermilan ini dalam menggapai karirnya melalui proses panjang dari yang kecil hingga menjadi besar, ia cepat menyesuaikan diri dengan situasi yang terkini dikenal dengan humbel dan fleksibel.

Menteri BUMN yang juga Ketua Umum PSSI Erick Thohir disebut selalu berhasil melakukan transformasi di mana dirinya berada.

Baca juga: Erick Thohir Targetkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Penyelenggaraan U-20 ini Ujiannya

Hal ini disinggung saat bedah buku berjudul (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir di Gelangang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Medan.

“Keunikan pak Erick adalah berhasil melakukan transformasi ketika berada di titik terendah,” kata pengamat olahraga Fritz Simanjuntak yang diundang sebagai pembicara, dalam keterangan yang diterima Rabu (15/3/2023).

Dia mencontohkan, bagaimana Erick bisa membawa peluang cabang olah raga untuk bisa meraih prestasi.

“Dia melakukan konsolidasi dengan tim bulu tangkis dan angkat besi, dua cabang yang sangat berpotensi meraih emas. Terbukti di 2016 Indonesia berhasil meraih medali emas di Rio, saat dia menjadi NOC dan kemudian kembali lagi ke atas saat berhasil di Asian Games 2018,” ungkap Fritz.

Baca juga: Erick Thohir Rebut Penghargaan NOC Awards 2023

Dia juga mengungkapkan, Erick bisa mentransformasi keberhasilannya kepada orang lain. “Sebagai pemimpin dia bisa mengeksekusi melalui orang lain, melalui anak-anak muda melakukan terobosan yang unik,” jelas Fritz.

Sementara, penulis buku Abdullah Sammy menegaskan, bukunya bercerita bagaimana Erick di masa kecil hingga kuliah dan masuk ke dunia kerja sampai akhirnya menjadi Menteri BUMN.

“Dari tiga bagian itu kita bisa melihat proses kronologi yang membentuk Erick Thohir yang dan bagaimana dia belajar dan beradaptasi ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana,” jelas dia.

Sammy menuturkan, bisa dilihat tak ada proses instan yang dilakukan oleh seorang Erick. Semuanya dimulai dari titik terendah sebelum akhirnya mencapai puncak.

“Di buku ini kita bisa belajar leadership, organisasi dan strategi managemen. Kita juga bisa melihat karakter sejati Erick Thohir melewati proses mendaki menuju titik sukses yang tentunya melelahkan,” kata dia.

Adapun, bedah buku Erick Thohir rencananya akan terus berlanjut di kota Bandung dan Yogyakarta dan Jakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here